REVIEW JURNAL PSIKOLOGI INTERNET
Oleh
Devita Nurul Aulia - 11515768
2 PA 10
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
Tentang
Jurnal
Judul : Perilaku Pembelian Melalui
Internet
Tahun Terbit : 2015
Penulis : Ibnu Widiyanto
Latar
belakang
Pengelola bisnis dewasa
ini sebaiknya senantiasa memfokuskan perancangan strateginya pada bagaimana
melayani dan mempertahankan pelanggan. Oleh karenanya, pengelola bisnis perlu
melakukan antisipasi kebutuhan pelanggan dan penyesuaian produk maupun fitur
produk sesuai keinginan pelanggan. Dalam konteks inilah, penerapan strategi
bisnis harus berorientasi pada pemanfaatan dan aplikasi metode-metode guna
menarik perhatian, pemeliharaan retensi pelanggan serta meningkatkan dan
mengelola hubungan antara prinsipal dengan pelanggan. Katawetawaraks dan Wang
(2011) menjelaskan bahwa belanja online adalah kegiatan pembelian produk (baik
barang ataupun jasa) melalui media internet. Kegiatan belanja online meliputi
kegiatan Business to Business (B2B) maupun Business to Consumers (B2C).
Sementara pada penelitian kegiatan belanja online dikaitkan dengan B2C karena
kegiatan pembelian yang dimaksudkan adalah kegiatan pembelian yang digunakan
oleh konsumen sendiri, tidak dijual kembali. Kegiatan belanja online di sini
adalah transaksi yang bersifat ritel dengan pembeli individu, sehingga belanja
online di sini adalah sebuah keputusan pembelian yang dilakukan oleh individu
secara online. Breckler (1984) mengidentifikasi tiga dimensi sikap yaitu
dimensi kognitif, dimensi afektif dan dimensi konatif. Dimensi kognitif adalah
suatu dimensi yang mengacu pada keyakinan individu terhadap suatu objek.
Dimensi afektif merupakan suatu dimensi yang melibatkan perasaan oleh stimulus
dari dalam hati individu. Sementara itu, dimensi konatif berkaitan dengan
kecenderung seorang individu berperilaku atas suatu objek. Sikap belanja online
ini pada dasarnya merupakan respons seseorang atas kegiatan transaksi
pembelian. Respons ini boleh jadi bersifat menguntungkan atau malah merugikan.
Tidak jauh berbeda dari
belanja secara offline, komunikasi pemasaran perlu juga ditampilkan secara
lugas dan menarik guna membujuk calon konsumen agar berminat membeli produk
yang ditawarkan. Untuk ini, fungsi iklan tersebut adalah harus mampu
menginformasikan manfaat produk yang ditawarkan, memunculkan rasa percaya dan
menarik hati para calon konsumen. Sebuah desain website, sebagai salah satu
cara mewujudkan daya tarik iklan. Dikatakan menarik apabila isi dan tampilannya
mampu menarik pasar sasaran mampu menarik minat para clickers dalam akun tersebut.
Reputasi adalah citra
yang melekat pada nama dari produk atau perusahaan yang memberi kesan kuat akan
nama tersebut. Dalam konteks transaksi online, reputasi yang baik dapat
dilaku-kan dengan memberi respons yang cepat dan ramah, pengiriman barang tepat
waktu, pengiriman barang sesuai orderserta kemudahan mengakses. Persepsi
kemudahan transaksi online mengacu pada persepsi individu akan mudahnya
transaksi belanja online yang dilakukan. Dalam melakukan transaksi, calon
konsumen hanya melakukan sedikit usaha, tidak terlalu ribet sehingga memudahkan
calon konsumen tersebut melakukan keputusan pembelian produk melalui internet.
Persepsi kemudahan transaksi tersebut dapat berupa prosedur pemesanan yang
sederhana, prosedur pembayaran yang variatif dan mudah dilakukan, proses
pembelian yang informatif dan menyenangkan serta proses pengiriman produk yang
cepat dan tepat.
Metode
Penelitian
Populasi dan Sampling
Design
Pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan metode survei. Teknik pengumpulan data primer dilakukan
dengan non-probability sampling design karena luasnya populasi penelitian.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah mengkombinasi purposive
sampling dan convenience sampling. Kriteria purposive sampling yaitu individu
yang pernah melakukan transaksi belanja online untuk dikonsumsi/digunakan
sendiri sekali dalam setahun ini. Untuk ini, angket didesain menyaring
responden dengan mensyaratkan mereka harus sudah bertransaksi minimal dua kali.
Karena teknik survei dilakukan secara offline, pengambilan sampel kemudian
dikombinasikan dengan convenience sampling. Untuk memperoleh data yang
diinginkan, sebuah angket ditanyakan kepada setiap responden. Likert type scale
dengan 10 alternatif jawaban dirancang dalam angket yang ditujukan kepada
responden. Pengedaran angket dilakukan secara People-Assisted Survey. Teknik
survei ini memerlukan petugas untuk menunggui setiap responden dalam mengisi
angket. Manfaat teknik ini seandainya ada ketidakjelasan instrumen, petugas
dapat langsung memberi penjelasan secara singkat, selain juga tingginya
response rate. Rumus yang digunakan n = Z2 /4e2 yang mana Z adalah nilai Z pada
derajat signifikansi tertentu dan e adalah sampling error.
Pembahasan
Untuk ini, pebisnis
online perlu lebih mengenalkan reputasi web-nya ke berbagai media. Misalnya
berniaga.com, tokobagus.com dan okezone.com sudah membuktikan bahwa mereka
mulai menggunakan media televisi untuk meningkatkan citra mereka. Konsep ini
sekaligus dinamakan dengan across the board of campaign. Ada beberapa variabel
yang perlu dipertimbangkan kembali sehingga studi tentang belanja online
menjadi semakin menarik. Variabel tersebut misalnya adanya segmentasi yang
lebih khusus. Karena responden penelitian ini kebanyakan laki-laki tidaklah
mengherankan jika sikap tidak berpengaruh terhadap keputusan belanja. Untuk
ini, keterlibatan responden secara lebih purposif terhadap gender perlu lebih
diperhatikan. Kemenarikan desain website merupakan sebuah strategi pemasaran
yang handal dalam mempersuasi prospek. Desain website memang menjadi penentu
dan pemikat utama dalam pengambilan keputusan. Untuk ini, tampilan display
produk yang ditawarkan akan memberi daya pikat langsung yang akan menstimuli
pembelian. Berdasarkan temuan, persepsi kemudahan tranksasi mampu memengaruhi
sikap belanja online meski tidak signifikan terhadap keputusan berbelanja
online. Namun demikian tanda koefisien ini terhadap keputusan belanja online
adalah positif. Ini artinya variabel kemudahan transaksi memiliki potensi
memengaruhi belanja online.
Simpulan
Setelah melakukan survei, penelitian
pembelian online ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor penyebab tertinggi keputusan belanja
online adalah reputasi vendor. Ini berarti perusahaan perlu melakukan banyak
kegiatan above the line campaign untuk mendukung peningkatan citra bisnis.
Besarnya pengaruh adalah 0,43. Ini berarti besarnya pengaruh reputasi terhadap
keputusan belanja online adalah 0,43.
2. Faktor penyebab kedua
keputusan belanja online adalah kemenarikan desain website. Ini berarti
rancangan desain website perlu dibuat semenarik mungkin. Besarnya pengaruh
variabel ini terhadap keputusan belanja online adalah 0,35. Untuk ini,
perancang web perlu memerhatikan untuk mengurangi/mengubah fasilitas add-on
atau iklan yang banyak dilakukan agar tidak menghilangkan kemenarikan yang ada.
3. Persepsi kemudahan
transaksi terbukti tidak begitu signifikan memengaruhi keputusan belanja
online. Namun demikian, persepsi ini ternyata sangat memengaruhi sikap
seseorang dalam belanja online. Ini berarti menunjukkan bahwa sikap bukanlah
variabel intervening yang baik dalam memengaruhi keputusan belanja online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar