Jumat, 06 Januari 2017

Perilaku Pembelian Melalui Internet

 REVIEW JURNAL PSIKOLOGI INTERNET







Oleh

Devita Nurul Aulia - 11515768

2 PA 10

PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017

Tentang Jurnal
Judul           : Perilaku Pembelian Melalui Internet
Tahun Terbit : 2015
Penulis           : Ibnu Widiyanto

Latar belakang
Pengelola bisnis dewasa ini sebaiknya senantiasa memfokuskan perancangan strateginya pada bagaimana melayani dan mempertahankan pelanggan. Oleh karenanya, pengelola bisnis perlu melakukan antisipasi kebutuhan pelanggan dan penyesuaian produk maupun fitur produk sesuai keinginan pelanggan. Dalam konteks inilah, penerapan strategi bisnis harus berorientasi pada pemanfaatan dan aplikasi metode-metode guna menarik perhatian, pemeliharaan retensi pelanggan serta meningkatkan dan mengelola hubungan antara prinsipal dengan pelanggan. Katawetawaraks dan Wang (2011) menjelaskan bahwa belanja online adalah kegiatan pembelian produk (baik barang ataupun jasa) melalui media internet. Kegiatan belanja online meliputi kegiatan Business to Business (B2B) maupun Business to Consumers (B2C). Sementara pada penelitian kegiatan belanja online dikaitkan dengan B2C karena kegiatan pembelian yang dimaksudkan adalah kegiatan pembelian yang digunakan oleh konsumen sendiri, tidak dijual kembali. Kegiatan belanja online di sini adalah transaksi yang bersifat ritel dengan pembeli individu, sehingga belanja online di sini adalah sebuah keputusan pembelian yang dilakukan oleh individu secara online. Breckler (1984) mengidentifikasi tiga dimensi sikap yaitu dimensi kognitif, dimensi afektif dan dimensi konatif. Dimensi kognitif adalah suatu dimensi yang mengacu pada keyakinan individu terhadap suatu objek. Dimensi afektif merupakan suatu dimensi yang melibatkan perasaan oleh stimulus dari dalam hati individu. Sementara itu, dimensi konatif berkaitan dengan kecenderung seorang individu berperilaku atas suatu objek. Sikap belanja online ini pada dasarnya merupakan respons seseorang atas kegiatan transaksi pembelian. Respons ini boleh jadi bersifat menguntungkan atau malah merugikan.
Tidak jauh berbeda dari belanja secara offline, komunikasi pemasaran perlu juga ditampilkan secara lugas dan menarik guna membujuk calon konsumen agar berminat membeli produk yang ditawarkan. Untuk ini, fungsi iklan tersebut adalah harus mampu menginformasikan manfaat produk yang ditawarkan, memunculkan rasa percaya dan menarik hati para calon konsumen. Sebuah desain website, sebagai salah satu cara mewujudkan daya tarik iklan. Dikatakan menarik apabila isi dan tampilannya mampu menarik pasar sasaran mampu menarik minat para clickers dalam akun tersebut.
Reputasi adalah citra yang melekat pada nama dari produk atau perusahaan yang memberi kesan kuat akan nama tersebut. Dalam konteks transaksi online, reputasi yang baik dapat dilaku-kan dengan memberi respons yang cepat dan ramah, pengiriman barang tepat waktu, pengiriman barang sesuai orderserta kemudahan mengakses. Persepsi kemudahan transaksi online mengacu pada persepsi individu akan mudahnya transaksi belanja online yang dilakukan. Dalam melakukan transaksi, calon konsumen hanya melakukan sedikit usaha, tidak terlalu ribet sehingga memudahkan calon konsumen tersebut melakukan keputusan pembelian produk melalui internet. Persepsi kemudahan transaksi tersebut dapat berupa prosedur pemesanan yang sederhana, prosedur pembayaran yang variatif dan mudah dilakukan, proses pembelian yang informatif dan menyenangkan serta proses pengiriman produk yang cepat dan tepat.

Metode Penelitian
Populasi dan Sampling Design
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survei. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan non-probability sampling design karena luasnya populasi penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah mengkombinasi purposive sampling dan convenience sampling. Kriteria purposive sampling yaitu individu yang pernah melakukan transaksi belanja online untuk dikonsumsi/digunakan sendiri sekali dalam setahun ini. Untuk ini, angket didesain menyaring responden dengan mensyaratkan mereka harus sudah bertransaksi minimal dua kali. Karena teknik survei dilakukan secara offline, pengambilan sampel kemudian dikombinasikan dengan convenience sampling. Untuk memperoleh data yang diinginkan, sebuah angket ditanyakan kepada setiap responden. Likert type scale dengan 10 alternatif jawaban dirancang dalam angket yang ditujukan kepada responden. Pengedaran angket dilakukan secara People-Assisted Survey. Teknik survei ini memerlukan petugas untuk menunggui setiap responden dalam mengisi angket. Manfaat teknik ini seandainya ada ketidakjelasan instrumen, petugas dapat langsung memberi penjelasan secara singkat, selain juga tingginya response rate. Rumus yang digunakan n = Z2 /4e2 yang mana Z adalah nilai Z pada derajat signifikansi tertentu dan e adalah sampling error.

Pembahasan
Untuk ini, pebisnis online perlu lebih mengenalkan reputasi web-nya ke berbagai media. Misalnya berniaga.com, tokobagus.com dan okezone.com sudah membuktikan bahwa mereka mulai menggunakan media televisi untuk meningkatkan citra mereka. Konsep ini sekaligus dinamakan dengan across the board of campaign. Ada beberapa variabel yang perlu dipertimbangkan kembali sehingga studi tentang belanja online menjadi semakin menarik. Variabel tersebut misalnya adanya segmentasi yang lebih khusus. Karena responden penelitian ini kebanyakan laki-laki tidaklah mengherankan jika sikap tidak berpengaruh terhadap keputusan belanja. Untuk ini, keterlibatan responden secara lebih purposif terhadap gender perlu lebih diperhatikan. Kemenarikan desain website merupakan sebuah strategi pemasaran yang handal dalam mempersuasi prospek. Desain website memang menjadi penentu dan pemikat utama dalam pengambilan keputusan. Untuk ini, tampilan display produk yang ditawarkan akan memberi daya pikat langsung yang akan menstimuli pembelian. Berdasarkan temuan, persepsi kemudahan tranksasi mampu memengaruhi sikap belanja online meski tidak signifikan terhadap keputusan berbelanja online. Namun demikian tanda koefisien ini terhadap keputusan belanja online adalah positif. Ini artinya variabel kemudahan transaksi memiliki potensi memengaruhi belanja online.

Simpulan
 Setelah melakukan survei, penelitian pembelian online ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
 1. Faktor penyebab tertinggi keputusan belanja online adalah reputasi vendor. Ini berarti perusahaan perlu melakukan banyak kegiatan above the line campaign untuk mendukung peningkatan citra bisnis. Besarnya pengaruh adalah 0,43. Ini berarti besarnya pengaruh reputasi terhadap keputusan belanja online adalah 0,43.
2. Faktor penyebab kedua keputusan belanja online adalah kemenarikan desain website. Ini berarti rancangan desain website perlu dibuat semenarik mungkin. Besarnya pengaruh variabel ini terhadap keputusan belanja online adalah 0,35. Untuk ini, perancang web perlu memerhatikan untuk mengurangi/mengubah fasilitas add-on atau iklan yang banyak dilakukan agar tidak menghilangkan kemenarikan yang ada.
3. Persepsi kemudahan transaksi terbukti tidak begitu signifikan memengaruhi keputusan belanja online. Namun demikian, persepsi ini ternyata sangat memengaruhi sikap seseorang dalam belanja online. Ini berarti menunjukkan bahwa sikap bukanlah variabel intervening yang baik dalam memengaruhi keputusan belanja online.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar